Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo 2019

Kemenristekdikti menyelenggarakan pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) pada tanggal 3 – 6 Oktober 2019 di Jakarta Convention Center Hall B. Acara pameran tersebut pada tanggal 3 Oktober 2019 dibuka oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof. H. Mohamad Nasir, Ak., M.Si, Ph.D dan dilanjutkan dengan simbolisasi penerbangan pesawat kertas untuk mengenang Bapak Riset Nasional Prof. Dr. Ing. H. Bacharudin Jusuf Habibie, FREng. Acara pembukaan dihadiri oleh perwakilan Gubernur DKI Jakarta, Sekretaris Jenderal Menteri Perhubungan, Eselon Kemenristekdikti, para pejabat lainnya, exhibitor yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan masyarakat umum.

Setiap hari dunia terus berubah seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Hal ini juga terjadi pada dunia industry yang semakin berkembang pada sector teknik maupun teknologi produksi, Perkembangan-perkembangan tersebut kemudian melahirkan suatu periode bernama “Revolusi Industri”. Adanya Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak yang cukup besar di dunia. Tentunya Indonesia akan mengalami dampak-dampak yang diberikan dari revolusi industri baik positif maupun negatif.

Kesiapan Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 bukan merupakan suatu hal yang bisa ditawar menawar. Mau tidak mau, Indonesia harus siap menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan salah satu tolak ukur kesiapan Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah melalui iptek dan inovasi. Kemenristekdikti sendiri dalam rangka melaksanakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0 adalah dengan melakukan terobosan inovasi dan perkuatan system inovasi untik meningkatkan produktivitas industry dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.

Hilirisasi hasil produk penelitian dan pengembangan (litbang) menuju komersialisasi akan meningkatkan produktivitas industri. Dengan adanya hilirasi hasil inovasi teknologi menuju komersialisasi maka akan menghasilkan banyak manfaat yang didapatkan dirasakan, diantaranya adalah adanya produk-produk baru yang bermunculan. Namun tentunya, untuk mendukung hal tersebut, bangsa Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dalam artian mampu memguasai iptek dan berinovasi. Guna mengimplementasikan menuju hilarisasi tersebut, pemerintah menuju hilarisasi tersebut, pemerintah melalui Kemenristekdikti sejak tahun 2015 telah melaksanakan program penumbuhkembangan wirausaha rintisan berbasis teknologi serta mengenalkan hasil penelitian Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lemlitbang) yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *